SEJARAH


SMP Negeri 7 Kebumen: Dari Ambachtsschool (1915) hingga Sekolah Menengah Pertama

Pendidikan di Kebumen memiliki sejarah panjang yang bermula dari era kolonial Belanda. Salah satu institusi yang mengalami transformasi signifikan adalah SMP Negeri 7 Kebumen, yang awalnya dikenal sebagai Ambachtsschool te Keboemen (Sekolah Pertukangan Kayu Kebumen). Berikut perjalanan sejarahnya dari masa ke masa.

Masa Kolonial Belanda (1915–1942): Cikal Bakal sebagai Ambachtsschool

Pada tahun 1915, pemerintah Hindia Belanda meresmikan Ambachtsschool te Keboemen, sebuah sekolah kejuruan teknik (ambachtsonderwijs) yang berfokus pada bidang pertukangan kayu. Sekolah ini bertujuan mencetak tenaga terampil untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur dan industri mebel di Kebumen.

Di awali Tahun 1914 pemerintah mengadopsi gagasan baru terkait pendirian ambachtsscholl, maka Asisten Residen Kebumen, Schmulling mengajukan pendanaan untuk didirikan di Kebumen di mana dia bertugas. Schmulling dikenal karena banyak melakukan banyak hal untuk kepentingan penduduk (die zeer veel doet in het belang der bevolking). Atas bantuan gubernur jendral dan juga bantuan DR. Lovink maka Ambachtschool di Kebumen dapat didirikan. Saat sekolah pertukangan ini diresmikan, Schoon adalah kepala sekolah yang ditunjuk memimpin.

Ambachtsschool, demikianlah nama sekolah ini. Artinya “sekolah pertukangan” atau “sekolah kejuruan”. Sebuah artikel berjudul, De Nieuwe Richting in het Ambachtonderwijs (Arah Baru Pendidikan Kejuruan/Pertukangan) yang dimuat Bataviaasch Nieuwsblad (3 Mei 1915) melaporkan sebuah kemeriahan pembukaan sekolah kejuruan di Kebumen ini.

“Pembukaan sekolah kerajinan baru di Keboemen yang berlangsung pagi ini merupakan peristiwa yang lebih penting dari nilai lokal, karena harus dianggap sebagai pengenalan arah baru (eene nieuwe richting) pendidikan pertukangan bagi masyarakat”, demikian artikel tersebut diawali. Sekiranya peresmian sekolah ini dilakukan oleh DR. Lovink (Hoofd van Landbouw - Kepala Dinas Pertanian) namun karena berhalangan hadir, DR. Lovink telah mendelegasikan kepada Hoekman untuk mewakilinya

Saat peresmian sekolah Ambachtschool di Kebumen ini, Bupati Arung Binang VII pun diberikan kesempatan memberikan sambutan. Dari sambutannya diketahui bahwa bangunan ini dibangun pada tahun 1914 dengan candrasengkala, soetji ikoe wiworo sajekti, yang jika diterjemahkan secara bebas kurang lebih,  "memang begini jalan yang murni".

Hingga sat ini bukti fisik selain bangunan yang masih ada   dan msih asli juga adanya prasasti peresmian yang terletak di lobi ruang guru yang berbunyi "DEZE SCHOOL WERD GEOPEND DOOR Dr. H LOVINK IN MEI 1915"

Terlepas dari keterangan yang sedikit kontradiktif tersebut dapat dipastikan bahwa pembangunan Ambachtsschool di Kebumen dimulai sejak tahun 1914 dan diresmikan tanggal 1 Mei 1915. Saat De Locomotief (31 Juli 1930) melaporkan perkembangan sekolah ini, kepala sekolah sudah berganti yaitu Bergamin dan jumlah murid sudah mencapai 350 murid padahal saat peresmian 1 Mei 1915 baru berjumlah 40 murid.

Masa Pendudukan Jepang (1942–1945): Berubah Fungsi untuk Kebutuhan Perang

Ketika Jepang menguasai Indonesia, sekolah ini diambil alih dan difungsikan sebagai pusat pelatihan keterampilan untuk mendukung logistik perang.

  • Nama Ambachtsschool dihilangkan.

  • Aktivitas belajar sangat terbatas karena fokus pada pelatihan militer dan produksi alat perang.

Pasca-Kemerdekaan (1945–1960-an): Transformasi Menjadi Sekolah Teknik Negeri

Setelah Indonesia merdeka, sekolah ini dikelola oleh pemerintah Indonesia dan berganti nama menjadi Sekolah Teknik (ST) Negeri Kebumen.

  • Tetap mempertahankan fokus kejuruan, terutama pertukangan kayu dan bangunan.

  • Pada 1950-an, kurikulum mulai disesuaikan dengan sistem pendidikan nasional.

Era 1970-an: Pemekaran Sekolah

Pada tahun 1970-an, terjadi reorganisasi besar-besaran dalam sistem pendidikan Indonesia. di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sekolah ini pernah dibagi menjadi dua yaitu SKN  (Sekolah Kerajinan Negeri) dengan berbagai jurusan seperti: jurusan  perabot, jurusan batu dan jurusan bangunan air. Sedangkan yang kedua  yaitu STP (Sekolah Teknik Pertama) dengan jurusan listrik, mesin dan  yang paling diminati adalah jurusan otomotif.

Pada tahun 1977 Sekolah ini menjadi STN 1 Kebumen (Sekolah Teknik Negeri 1 Kebumen) dan berpindah ke sebelah utara alun-alun kebumen. Kemudian pada tahun 1988 STN 1 Kebumen kembali lagi ke Jalan Mayjend Soetoyo No. 27, Kecamatan  Kebumen, Kabupaten Kebumen.

Era 1990-an: Penyesuaian Nama SMP Menjadi SLTP

  • Karena Kebutuhan sekolah umum lebih mendesak dibandingkan kejuruan di Kebumen.

. Pada tahun 1992 STN 1 Kebumen berubah nama menjadi SMP Negeri 7 Kebumen  dan pada tahun 1994 SMP Negeri 7 Kebumen berubah status menjadi SMP Umum dengan membuka beberapa program yaitu jurusan bangunan, kelistrikan dan logam. 

Berdasarkan UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, istilah SMP berubah menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

Tahun 1997 SMP Negeri 7 Kebumen berubah nama menjadi SLTP Negeri 7 Kebumen dan membuka jurusan baru yaitu pertanian dan perikanan. Pada saat itu yang paling banyak diminati adalah jurusan pertanian. 

  • Nama resmi: SLTP Negeri 7 Kebumen.

Era 2000-an: Kembali ke Nama SMP

Setelah UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) diberlakukan, istilah SLTP dikembalikan menjadi SMP.

Pada tahun 2000 sekolah ini  berubah menjadi SMP umum dengan nama SMP Negeri 7 Kebumen sampai sekarang

  • Nama akhirSMP Negeri 7 Kebumen (digunakan hingga sekarang).

Perkembangan Modern (1980–Sekarang)

SMP Negeri 7 Kebumen terus berkembang menjadi salah satu sekolah favorit di Kebumen.

  • Fasilitas: Dilengkapi laboratorium, perpustakaan, dan ruang kelas modern.

  • Prestasi: Menjadi sekolah unggulan dengan fokus akademik dan ekstrakurikuler.

  • Warisan Sejarah: Meski telah berubah, jejak masa lalunya sebagai sekolah teknik peninggalan Belanda tetap menjadi kebanggaan, dan diduga termasuk bangunan peninggalan cagar budaya yang patut untuk dilestarikan


Kesimpulan

Berdasar data-data dan bukti otentik yang ada seperti Prasasti dan juga sumber-sumber berita Koran Belanda waktu itu (Bataviasch Nieuwsblad 3 Mei 1915 dan  De Locomotief (31 Juli 1930) sekolah ini mulai dibangun tahun 1914 dan selesai tahun 1915,maka umur sekolah ini sejak diresmikan  sudah mencapai usia yang  ke- 100 tahun ( Mei 1915 s/d Mei 2025)


Penutup

Dari Ambachtsschool (1915) hingga menjadi SMP Negeri 7 Kebumen, sekolah ini telah melewati berbagai fase sejarah—mulai dari zaman kolonial, pendudukan Jepang, hingga pendidikan modern Indonesia. Transformasinya mencerminkan dinamika kebijakan pendidikan dan kebutuhan masyarakat Kebumen.

Catatan: Untuk data lebih akurat, dapat ditelusuri melalui arsip Dinas Pendidikan Kebumen atau dokumen sejarah lokal.

Semoga tulisan ini memberikan gambaran utuh tentang perjalanan panjang SMP Negeri 7 Kebumen

Dirangkum dari berbagai sumber  :

Bataviasch Nieuwsblad (3 Mei 1915)

De Locomotief (31 Juli 1930)

SK Pensertifikatan nomor 888/31/1981 tanggal 31 Oktober 1981

SK Izin Operasional sekolah ini  104/III/1985 tanggal 31 Oktober 1981

BLOG Teguh Hindarto

-bab iv-umy repository smp 7 kebumen

https://drive.google.com/file/d/1de1mLGJxLhER4IbFN-efGJMExWLfV8o3/view?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/1obPExmEmNxy5BuW-ItsIHCPnlqF23nKY/view?usp=sharing





Copyright © 2021 - 2025 SMP NEGERI 7 KEBUMEN